Berburu buku di BBW 2019 Bandung - Catatan perjalanan seorang avonturir

01.28

Hujan yang saya nantikan semenjak awal juni Hingga juni hendak berlalu tak kunjung jua datang. Tiga hari lagi juli akan tiba, namun penantian akan datangnya hujan sedikit terobati karena pada akhir June ini, ada sebuah event buku internasional yang berlangsung pada akhir bulan selama sepekan. Tak seperti biasanya, BBW 2019 kali ini di selenggarakan di bandung, tepatnya di kota baru Parahyangan tak jauh dari pintu tol Purbaleunyi.

Setelah sebelumnya pendiskusian rencana pergi ke BBW dengan beberapa teman saya, akhirnya hanya saya dan kawan pemilik "kedai depan rumah" pada akhirnya yang siap berangkat menuju ke acara BBW tersebut.

Pagi, sekitar jam 7, setelah sebelumnya persiapan sederhana. Bermodalkan Carier Eiger 30 liter. Saya dan kawan saya akhirnya jadi berangkat ke acara BBW. Dimulai dengan naik Gocar dari kosan menuju jalan utama yang terletak sekita 3 km. Kami membayar 16.000, merupakan pengeluaran pertama kita.

Setelah tiba di jalan utama, tak berselang lama kamipun melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Bus Primajasa jurusan Bandung, mungkin Leuwipanjang tepatnya. Tapi karena tujuan kami terletak di Bandung barat, kami berencana turun di Jalan tol sekitar daerah Cimareme.  52.000/orang untuk harga tiket bus AC Primajasa.

Bagi saya yang penikmat perjalanan, rutinitas tidur selama dalam bus seperti merupakan sebuah kewajiban.  hampir selama 2 jam perjalanan menuju Cimareme saya habiskan dengan tidur, entahlah dengan kawan saya. "Cimareme.. Padalarang.." kondukteur berteriak lantang, membangunkan saya dari tidur dan memang sudah waktunya bagi kami untuk turun.

Wajah Bandung tak terlalu berbeda dengan beberapa tahun kebelakang ketika terakhir kali saya ke Bandung. Padatnya penduduk Bandung mengakibatkan pembangunan Bandung seolah tak nampak. Stack, karena mungkin memang sudah tak ada lagi tanah-tanah kosong yang bisa dibangun gedung-gedung tinggi. Yang nampak dari Bandung belakangan ini mungkin hanya kemacetannya yang semakin parah.

Kami melanjutkan perjalanan menuju BBW 2019 yang terletak di Mason Pine Hotel dengan menggunakan jasa Gocar. Sebuah perusahaan jasa berbasis ITE di indonesia yang sudah menjadi unicorn atau perusahaan besar. Sambil berbincang dengan Bapak Gocar yang seorang perantauan tapi sudah menahun dan menua dibandung tentang seluk beluk dan lika-liku Bandung kiwari. Sekitar 15 menit berlalu dengan kemacetannya, kamipun sampai di Mason Pine Hotel. Tempat dimana BBW 2019 berlangsung.

Langit Bandung kala itu nampak cerah, atau lebih tepatnya panas. Yah... Akhirnya kami merasakan mengantri puluhan meter ditemani panasnya matahari dibulan Juni.
Berdiri ditengah antrian panjang memang sangat menjengkelkan, namun bagaimana jika ditengah antrian panjang tersebut kita di kelilingi cantiknya mojang-mojang Bandung yang memang terkenal akan kecantikannya?. 

Tak ada semerbak minyak angin atau sejenisnya kala itu, yang ada hanyalah semerbak wewangian parfum yang membuat kami serasa berada di hamparan taman bunga. Ah... Selalu ada sisi baik dalam setiap sisi buruk lainnya.

Sekitar setengah jam berlalu akhirnya kamipun diperkenankan masuk kedalam gedung pameran, tak terlalu luas sebenarnya untuk level event internasional sebesar BBW, tapi nikmatin saja. Dan ini adalah waktunya kami berburu buku yang kami cari.

Sebenarnya saya pribadi tidak punya list buku yang hendak saya cari. Tapi buku pilihan pertama saya jatuh pada "The Origin Of Species" Karya Charles Darwin. Lalu kemudian saya aga sedikit harus memilih antara fiksi dan non fiksi, yah pada akhirnya saya tidak memilih fiksi dalam BBW kali ini. Buku kedua yang saya ambil adalah "CASANOVA" buku berbahasa Inggris yang cukup tebal dan memang selama ini saya cari. 

Tak perlu kalian tanya kenapa saya pilih buku "CASANOVA" tersebut. Sebagai pria petualang seperti saya, kiranya... kalian pasti mengerti.  Kemudian saya membeli tiga buku lagi yang tidak terlalu tebal karya Albert campus dan Friedrich Nietzsche dan yang terakhir adalah buku berjudul Genghis Khan. Dan setelahnya saya hanya mondar-mandir seperti orang linglung, karena memang buku-buku yang saya inginkan tidak ada disana. Sayang sekali event buku internasional sebesar ini, namun untuk buku-buku karya besar tidak saya temukan disana. Akhirnya saya merasa sudah cukup cari-cari bukunya.

Hampir dua jam, kami didalam area BBW, lalu kemudian kami menyudahi ritual belanja buku tersebut. Saya sendiri hanya memboyong lima buku dengan nilai yang harus saya bayar adalah sebesar 360.000 rupiah. Memang lumayan murah jika dibandingkan harga aslinya. Sesuai dengan potongan harga yang tertera adalah 60-80%. Worth it saya kira.

Kami keluar area BBW 2019 dan beranjak menuju arah simpang yang menuju pintu tol arah Jakarta dengan menggunakan Gocar. Setelah sampai di simpang kami kemudian mengisi perut terlebih dahulu di warung nasi Padang, setah itu kemudian kamipun segera mencari bus yang menuju arah Jakarta, berharap ada yang lewat ke arah tol Cikampek. Namun Alhasil yang kami cari pun ternyata tak ada!!. Setelah sebelumnya berdiskusi tentang arah jalan pulang dan atas rekomendasi pak polisi lalu lintas disana.

Kami putuskann mencari Bus di jalan tol, ya.... Jalan tol, tentunya itu kami lakukan atas saran pak polisi. Kami kemudian diantar kang ojek pangkalan. Kami dibawa muter-muter jalur tikus yang kecil berliku sepanjang pinggiran jalan tol,  sampai pada akhirnya kami tiba di pinggir jalan tol, tepatnya kilometer 121. cukup lama kami menunggu bus yang kami cari, sampai sekitar 30 menit menunggu akhirnya Primajasa arah Bandung - Cikarang bersedia mengangkut kami dan mengantarkan kami kembali pulang ke kota Karawang.

Perjalanan BBW 2019 ini memang tidak terlalu menyenangkan, namun pantas untuk dikenang. Sampai jumpa BBW 2019 sampai ketemu di BBW 2020. Semoga bisa menemukan karya yang lebih baik.

You Might Also Like

0 komentar